PUTIH DITENGAH ABU-ABU
Oleh: Selia nirmala.M
Matahari
tak sembunyi dibalik gedung – gedung bertingkat, semilir angin yang berhembus
membelai rambut hitamku yang terurai panjang, awan mulai menghitam dan suara –
suara jangkrik sudah terdengar , gedung – gedung semakin terlihat hitam.
Kulihat taburan bintang nan menghiasi langit malam. Kududuk disudut luar
apartemen ayah yang berada dilantai empat.
Pandanganku
tetap tertuju pada langit yang tinggi dan luas dimana bintang dengan sesuka
hati menempel tanpa takut terjatuh, tak seperti aku yang selalu takut mengambil
keputusan.
Namaku
Bella Tania, aku kerap dipanggil Bella, sekarang aku duduk dibangku kelas X.
aku yang sekarang karena aku yang dulu pula. Seringkali terlintas sosok seorang
bunda yang selalu membelenggu diri ini.
Yap ,…….aku tak lagi tinggal bersama
bunda, ketika aku sedang melamun tentang masa laluku tiba – tiba kakakku Erma
memanggilku” Bella, masuk sudah malam, besok harus bangun pagi!!”.
“Iya kakak…….” Jawabku singkat, sikap
itulah yang selalu kak Erma tunjukkan
padaku, yang membuat aku sangat menyayanginya, karena hanya kak Erma
yang mau mengerti tentangku.
Seringkali aku merasa kesepian, bunda
telah pergi……ayah yang terlalu sibuk hingga aku merasa hidupku sendiri….., tapi
kak Ermalah aku selalu tegar dalam menjallani hari – hariku.
jarum jam terus berputar seiring berjalannya waktu,
hiingga hari ulang tahunku tiba, tapi semua terasa sunyi karena ayah dan bunda
tak lagi ingat ulang tahunku, tak ada ucapan apalagi kado indah seperti dalam
hayalku.
Tak kusangka
aku mendapatkan kejuta manis dari kak Erma, bangun tidur kak Erma sudah ada di
kamarku dan……..” surprise……………..emmmmmmmmmmmmuuuahhhhhhhhh, met ultah ya
Bellaku sayang…………….., semoga panjang umur dan bahagia dan terkabul semua cita
– citamu………….” . “Terima kasih kak Erma………..jawabku sembari tersenyum”. Dengan
ceria dan penuh semangat aku bergegas mandi dan bersiap berangkat kesekolah.
Seperti biasa
ku tunggu Bus sekolahku dilantai bawah Apartemen ayah, sesampainya di sekolah
kubergegas menuju ruang kelasku. Tapi………tak kulihat satupun Orang akupun heran
dimana mereka???
Tiba – tiba,
Rena menepuk pundakku dari belakang, akupun terkejut tak lama kemudian
ternyata……..aku dapat kejutan yang sangat….manis…….teman – temanku keluar dari
bawah bangku sambil menyanyika lagu , Happy birthday….to you……happy birthday to
you…..happy birthday…happy birthday…..happy birthday…to you…………
Satu persatu
teman perempuanku memelukku, dan mencium kedua pipiku sambil mengucapkan
selamat ya bella…….terimakasih….jawabku dengan terharu.Tapi kebahagianku terasa
kurang lengkap karena ayah dan bundaku tidak mengucapkan selamat ulang tahun
padaku.
Siang itu Matahari begitu terik
bersinar seolah membakar sliruh tubuhku peluhku menetes membasahi tubuhku
kulangkahkan kaki menuju tempat pemberhentian bus, bis yang aku tunggu tiba aku
segera naik kunikmati perjalananku, ahirnya aku sampai keapartemen tak jauh berbeda dengan hariku yang lalu
diapartemen hanya ada kak Erma yang tengah menyibukan diri.Aku slalu menunggu
ayah pulang dan berharaap ayah mengucapkan selamat untukku, tapi itu hanya
hayal ku ayah benar tak ingat lagi ulang
taun ku????????
Malam telah tiba, kupandangi bintang
nan menghiasi langit gelap. Tiba-tiba
kak Erma dating dari belakang dan memelukku, “selamat malam bella q saying,
dari tadi kakak liat kamu kok sedih terus’’ tapi….aku hanya terdiam yang ada
malah air mata yang membasahi pipi. Lalu kak Ermapun memlukku, dan aku menangis
di pelukanya dan berkata”kak apa ayah tak lagi menyayangiku’’ ucap ku sedih,
dengan sendirinya air mata kak Ermapun ikut membasahi pipi “tidak ,bella
tidak……..kakak yakin ayah sangat menyayangi mu, hanya saja ayah sibuk dengan
pekarjaanya” jawab kak Erma.
Saat malam itu pula aku meluangkan
smua yang ada dalam hati ku pada kak Erma,’’ kak aku ingim semuanya kembali ada
ayah, bunda dan kakak yang slalu melangkapi hari-hariku tapi semua nya telah
sirna mereka membuat kita takut akan melang kah’’ dan ternyata terkadang kak
Ermapun merasakan apa yang ku rasa. Lalu ku berikan selembar kertas untuk kakak
ku yang bertuiskan
‘’
MALAM TAK PERNAH BERUBAH, SLALU TERLIHAT GELAP
TAPI MENGAPA KEBAHAGIAANKU BERUBAH
KUSAM’’
Kak Erma pun
memelukku kembali semakin erat, aku yakin kak Erma merasakankan kasedian yang
sama seperti ku, aku ingin semuanya kembali seperti dulu lagi. Dimana aku bisa
berbagi canda dan tawa bersama ayah dan bunda. Tapi semuanya telah sirna,
sekarang yang kumiliki hanya seorang kakak. Hari-hariku selalu sepi, ku kira
saat ulang tahunku kemarin akan berubah tapi nyatanya semua tak seperti yang ku
harapkan bahkan ayah lupa hari ulang tahunku.
Mungkinkah Tuhan akan kembalikan
kebahagiaanku lagi, tapi semua tak mungkin karna kuyakin tak kan ada harapan
lagi untuk bisa berkumpul bersama kluarga seperti yang dulu …apakah Tuhan
mengerti isi hatiku dan mau member kasih sayang untukku yang terhiasi oleh
canda dan tawa . mengapa kebahagian di
Dunia hanya sekejap ku minta pada Tuhan
tentang arti kehidupan ‘’Tuhan………...tolong kembalikan semua kebahagian yang
pernah ada ‘’ ternyata kak Erma
memdangar semua pembicaraanku .
Seperti hari-hari biasa aku
menjalani hari-hariku dengan senyum yang sunyi sendiri Tanpa kasih sayang Orang
tua yang mampu melengkapi
Ilustrasi:
Cerita ini saya ambil saat saya
berada di bangku sekolah menengah pertama saat kelas 8 yang membuat saya
menjadi lebih dewasa dalam menghadapi persoalan dan masalah yang ada