warga negara asing mempelajari bahasa Jawa makin turun
pararel dengan turunnya penggunaan bahasa Jawa di masyarakat. Empat tahun terakhir, jumlah warga asing yang belajar bahasa Jawa di Wisma Bahasa tidak lebih dari lima orang setahun. “Dari sekitar 559 orang asing yang belajar di Wisma Bahasa setahun ini, hanya tiga orang yang mengambil pelajaran bahasa Jawa,” kata Direktur Wisma Bahasa Agus Soehardjono di Yogyakarta, Rabu (3/2).
Wisma Bahasa merupakan salah satu dari sekitar lima lembaga kursus bahasa di Yogyakarta yang menyediakan pelajaran bahasa Jawa dan bahasa Indonesia untuk orang asing. Sekitar 10 tahun yang lalu, minat warga asing mempelajari bahasa Jawa di lembaga ini lebih baik, mencapai 10-15 orang dalam setahun. Selain Jepang, ujar Agus, sebagian besar adalah warga Australia dan sejumlah negara di Eropa. Mereka mempelajari bahasa Jawa dengan berbagai kepentingan, antara lain militer, diplomasi, akademis, penelitian, maupun sekadar ketertarikan.
Menurut Agus, pada saat itu, bahasa Jawa masih sangat dibutuhkan untuk penelitian sosial di daerah Yogyakarta dan sekitarnya. Sebelum meneliti, para peneliti luar negeri biasanya mempelajari bahasa Jawa untuk memperlancar wawancara dengan penduduk. “Namun, sekarang tidak lagi. Peneliti merasa cukup berbahasa Indonesia karena sekarang ini penggunaan bahasa Jawa di masyarakat pun sudah sangat berkurang,” kata Agus.
Di tengah-tengah turun minat akan bahasa kami memberikan media pembelajaran pengenalan aksara jawa agar generasi selanjutnya tidak melupakan bahasa jawa.
Kini dapat di unduh, SILAHKAN UNDUH SEKARANG