Fakta Singkat Titanium
Nomor atom: 22
Massa atom: 47,90 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 1,5
Densitas: 4,51 g/cm3 pada 20 °C
Titik lebur: 1660 °C
Titik didih: 3287 °C
Radius Vanderwaals: 0,147 nm
Radius ionik: 0,09 nm (+2); 0,068 nm (4)
Isotop: 8
Energi ionisasi pertama: 658 kJ/mol
Energi ionisasi kedua: 1310 kJ/mol
Energi ionisasi ketiga: 2652 kJ/mol
Energi ionisasi keempat: 4175 kJ/mol
Ditemukan oleh: William Gregor pada tahun 1791
Sifat Kimia dan Fisika Titanium
Perilaku kimia titanium menunjukkan banyak kesamaan dengan silika dan zirkonium, sebagai unsur pada kelompok transisi pertama.
Sedangkan sifat kimianya dalam larutan air memiliki beberapa kesamaan dengan krom dan vanadium.
Titanium adalah logam transisi ringan dengan warna putih-perak dan memiliki karakteristik kuat, berkilau, serta tahan korosi.
Titanium murni tidak larut dalam air tetapi larut dalam asam pekat.
Logam ini membentuk lapisan oksida pelindung pasif (menyebabkannya tahan korosi) saat terkena udara pada suhu tinggi.
Keadaan oksidasi utama adalah 4+, meskipun keadaan 3+ dan 2+ juga dimungkinkan meskipun kurang stabil.
Unsur ini bisa terbakar di udara ketika itu dipanaskan untuk membentuk TiO2, dan ketika dikombinasikan dengan halogen.
Meskipun
tidak ditemukan terikat dengan unsur-unsur lain di alam, titanium
merupakan unsur kesembilan paling melimpah di kerak bumi (0,63% massa)
dan terutama terdapat dalam batuan beku serta batuan sedimen yang
berasal dari peluruhan batuan beku.
Mineral
titanium penting diantaranya adalah rutile, brookite, anatase,
illmenite, dan titanite. Bijih illmenite terutama ditambang di Australia
Barat, Norwegia, Kanada, dan Ukraina.
Produksi titanium dunia
diperkirakan sekitar 90.000 ton per tahun, sedangkan produksi titanium
dioksida berkisar 4,3 juta ton per tahun.
Penggunaan Titanium
Titanium
dioksida banyak digunakan sebagai pigmen putih dalam lukisan outdoor
karena memiliki sifat inert, daya pelapis mumpuni, serta tahan terhadap
paparan sinar UV matahari.
Titanium dioksida juga pernah digunakan
sebagai pemutih dan agen opicifying pada enamel porselen sehingga
tampak lebih cerah dan tahan asam. Sebuah lipstik umumnya mengandung 10%
titanium.
Paduan titaium dikenal memiliki karakteristik kuat
meskipun berada pada suhu tinggi, ringan, tahan korosi, dan kemampuannya
menahan suhu ekstrim.
Karena sifat-sifat ini, paduan titanium
terutama digunakan di pesawat terbang, pipa untuk pembangkit listrik,
pelapis baja, kapal laut, pesawat ruang angkasa, serta rudal.
Titanium dikenal memiliki kekuatan setara baja namun 45% lebih ringan.
Dalam bidang medis, titanium digunakan untuk membuat pinggul dan lutut buatan, serta pen untuk memperbaiki tulang yang patah.
Efek Kesehatan Titanium
Tidak
ada peran biologis yang dikenal dari titanium. Asupan titanium pada
manusia berkisar 0,8 mg/hari, tapi kebanyakan langsung dibuang tanpa
diserap.
Unsur ini dikenal tidak beracun sehingga bisa ditolerir tubuh dalam jumlah moderat.
Hanya
saja, paparan berlebihan pada manusia dapat menyebabkan perubahan di
paru-paru sehingga memicu beberapa keluhan seperti sesak dan nyeri dada,
batuk, serta kesulitan bernapas.
Kontak dengan kulit atau mata dapat menyebabkan iritasi.
Dampak Lingkungan Titanium
Dalam bentuk bubuk logam, logam titanium menimbulkan bahaya kebakaran dan bila terpapar panas di udara bisa meledak.
Tidak ada efek lingkungan negatif akibat titanium pernah dilaporkan.
Sumber
http://www.amazine.co/27101/titanium-ti-fakta-sifat-kegunaan-efek-kesehatannya/