NOT FOREVER
Kini hari
hariku penuh keusangan karena sosok dirimu telah pergi dari hidupku. Akupun tak
tau apa yang harus merenggangkan kisah kita.
Sinar
matahari telah mengintip dari jendela kamarku, menunjukkkan bahwa pagi telah
tiba, alarm ternyata telah berdering sejak tadi, dan Mamapun ternyata sudah
marah marah akibat aku tidak bergegas untuk bangun. Mendengar amarah mama aku
terbangun walaupun dalam keadaan masih ngantuk dan lesu, akupun bergegas
kekamar mandi walaupun masih sempoyongan. Setelah selesai mandi aku mengganti
pakaianku dengan seragam merah putih tercintaku.
Yap,
sebelumnya perkenalkan namaku Alin, aku siswi kelas 4 SD. Pertemananku ini
bermula ketika aku masih kanak - kanak dan belum bersekolah.
Sebut saja
namanya Tania, aku sudah berteman dengannya sejak kecil dan kitapun juga
bertetangga orang tuaku juga cukup dekat dengan keluarganya begitu pula
sebaliknya.
Setelah berteman
beberapa tahun akhirnya Taniapun mulai memberanikan diri untuk berbicara
padaku.
"Alin,
kitakan sudah berteman lama dan aku ingin kamu jadi sahabatku, mau nggak
?." ucap Tania
"Sahabat
? Iya aku mau banget Kak." jawabku
"Yuk
kita cari nama buat tanda persahabatan kita." imbuhnya
"Iya,
asik tuh gimana kalo emm ..... kalo ANIA !" ucapku seraya mengajukan
usulanku
"Apa tuh
ANIA." tanyanya
"ANIA :
Alin, Tania, gimana mau nggak ?," jawabku
"Iya,
setuju banget ANIA !!!," seru Tania dengan kegirangan
Aku manggil
Tania dengan sebutan Kak karena dia lebih tua dari aku dia juga kakak kelasku.
Oh iya aku bersekolah di SD 02 sedangkan Tania di SD 01. Iya, kita bersekolah
ditempat yang berbeda.
Persahabatan
masih berjalan, dan pada saatnya Tania akan menghadapi Ujian Nasional saat dia
kelas 6, aku sebagai sahabat terus mensuportnya agar sukses menghadapi Ujian
Nasional. Pengumumanpun telah tiba dan Tania dinyatakan LULUS, betapa
gembiranya Tania begitupun aku.
Setelah lulus
Tania melanjutkan Sekolah Menengah Pertama tepatnya di SMP N 01 Garuda. Dan
akupun naik ke kelas 6. Pada saat aku akan menghadapi Ujian Nasional Taniapun
juga sebaliknya, dia selalu mensuport aku dan saat pengumuman tiba
alhamdulillah aku LULUS!!
Pendaftaran
Sekolah Menengah Pertama telah dibuka, aku bingung ingin melanjutkan sekolah
dimana, dan ternyata orang tuaku ingin menyekolahkanku di SMP Bakti, tapi aku
sama sekali tidak berminat disekolah tersebut. Dan aku lebih memilih sekolah
SMP N 01 Garuda karena sejak SD ingin melanjutkan sekolah disana dan Sekolah
Menengah Pertama terfavorit di kotaku.
"Alin,
kamu melanjutkan sekolah dimana ?," tanya Tania
"Di SMP
N O1 Garuda, sama seperti Kakak," jawabku
'"Terus
? Gimana hasilnya." tanya Tania dengan penasaran
"Iya,
aku diterima disana," jawabku dengan muka senyam senyum karena kegirangan
"Haa,
beneran ? Jadi kamu satu sekolah dong sama aku" tanyanya lagi
Lalu aku
menjawabnya dengan menganggukan kepalaku, dan sebuah senyuman dari bibir tipis
manisku.
Seperti biasa
pulang sekolah aku selalu pulang bareng sama Tania, biasanya yang keluar lebih
dahulu ruang kelasku, jadi aku nunggu Tania ditempat angkringan angkot depan
sekolah sering juga bertanya pada kakak kelas yang satu angkatan bareng Tania.
"Kak
kelas 9 G sudah keluar belum ?" tanyaku pada salah seorang kakak kelas
"Ndak
tahu dek, cari siapa ?" timpalnya
"Cari
Kak Tania, Kak" balasku
"Oh
Tania, kamu adeknya ya ?" tanyanya kembali
"Bukan
kok kak," jawabku
Oh iya banyak
kakak kelas yang mengira kalo aku adik Tania, mungkin karena kedekatan kita
kali ya.
Detik demi
detik, menit demi menit, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan,
dan tahun demi tahun telah kita lewati tanpa ada bosan. Tiba saatnya Tania
lulus dari SMP 01 Garuda, dia melanjutkan ke SMK 01, akupun naik ke kelas 9.
Malam itu
datang sosok saudara Tania yang bernama Sandy, yang kebetulan aku juga sudah
saling kenal . Dia memperkenalkan seseorang kepada Aku dan Tania.
"Tania,
Alin kenalin ini temanku, Kevin namanya" ucap Sandy memperkenalkan
temannya.
"Hai,
aku Tania" sapa Tania
"Hai
juga" jawab Kevin sembari mengulurkan tangannya untuk bersalaman
"Aku
Alin, salam kenal" sapaku dengan sebuah senyuman sembari mengulurkan
tanganku
"Iya,
aku Kevin salam kenal juga," seraya mengulurkan tangannya untuk bersalaman
denganku dan juga membalas senyumanku, senyum dari balik bibir manisnya
"Kelas
berapa Kevin ?" tanya Tania ingin lebih dekat dengan dia
"Kelas
12, kamu Tan ?" ucap Kevin
"Aku
kelas 10" jawab Tania
"Kevin,
kamu satu sekolah sama Sandy ?" tanyaku
"Enggak,
Sandy kan di SMK Nusantara, aku di SMK Nusa Bangsa. Kamu kelas berapa Alin
?" jawab Kevin dam berganti bertanya padaku
"Aku
kelas 9, sekolah di SMP N 01 Garuda."
Sejak itu
kita saling bertemu entah dimanapun, terkadang dijalan dan kita saling tegur
sapa.
Entah kenapa
tiba tiba aku cemburu ketika Tania dekat dengan Kevin, setelah cemburu ini
begitu terasa aku sadar kalau aku suka sama Kevin. Kedekatan Tania dan Kevin
semakin membara, dan dengar - dengar mereka sudah jadian. Taukan gimana
perasaan aku waktu tahu kabar itu ?!!.
Aku sadar,
lebih baik aku memendam rasa ini karena aku tak ingin sahabatku tahu tentang
perasaanku ini.
"Kamu
suka ya sama Kevin kok tanya tanya tentang Kevin terus," tanya Tania
mengejekku
"Enggak,
enggak kok. Ah apaan sih kak." jawabku dengan tersipu malu
Tapi kejadian
tersebut tidak memuat persahabatan kita renggang, anggap saja itu cobaan untuk
menguji persahabatan kita. Dan setelah tahu kalau Tania sama Kevin sudah bubar,
persahabatan kita masih tetap jalan.
Dan aku akan
melupakan rasa sayangku ini untuk Kevin.
Beberapa
bulan kemudian aku menjalani Ujian Nasional tingkat Sekolah Menengah Pertama
dan Tania turut membantu untuk meminjami soal - soal try out dan contoh soal
latihan lainnya kepadaku.
Ujian
Nasionalpun telah tiba aku meminta doa dari orang - orang disekitarku termasuk
Tania sebagai sahabatku. Beberapa hari menjalani Ujian Nasional dengan segala
upaya dan usahaku, akhirnya aku berhasil menyelesaikan pendidikanku di tingkat
Sekolah Menengah Pertama dengan kata LULUS !!!
Taniapun juga
naik kelas 11. Tapi kali ini kita tidak satu sekolah lagi, dikarenakan aku
bersekolah di SMA 01 dan Tania di SMK 01.
Entah ada
angin atau petir apa yang tiba tiba muncul dikehidupan kita. Persahaatan telah
kita jalin selama kurang lebih 6 tahun. Semakin lama semakin renggang, akupun
tidak menyangkanya yang pada akhirnya seperti ini mungkin karena kita jarang
ketemu jarang berhubungn lagi atau mungkin karena kita jarang ketemu jarang
berhubungan lagi atau mungkin sibuk dengan dengan urusan masing - masing.
Tapi entahlah
aku tidak mau berfikir negatif tentang sahabatku sendiri.
Yang pasti
aku tidak akan pernah melupakan 6 tahun kita bersama melewati suka maupun duka,
dan pasti ANIA akan menjadi memori kenangan kehidupanku dan semoga juga
dikehidupanmu.
Aku Sayang
Sahabatku :)