Kabupaten Kendal , sebuah daerah berpenduduk 990.000 jiwa berada di 
Jalur Pantura  dengan panjang pantai 41 km dan berjarak 30 km dari 
Ibukota Jawa Tengah – Semarang ini memiliki berbagai potensi baik sumber
 daya alam yang melimpah maupun potensi SDM yang memadai.Dalam 
perkembangannya , Kendal mengalami berbagai kemajuan yang sangat pesat 
mulai pembangunan di berbagai bidang termasuk di Bidang Budaya.
Salah satunya adalah pengembangan usaha batik yang  merupakan hasil 
proses pembuatan bahan pakaian dengan menggunakan  teknik pewarnaan kain
 dengan memakai  malam (wax)  dan melalui proses pewarnaan sebagian dari
 kain dan dalam literatur  teknik ini dikenal sebagai 
wax-resist dyeing
.
 Kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, memiliki 
motif-motif tertentu yang memiliki kekhasan sesuai dengan daerah asal 
dimana batik itu dibuat.Batik Indonesia sebagai keseluruhan teknik, 
teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait oleh UNESCO 
telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non 
bendawi (
Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
 sejak 2 Oktober, 2009 .Dengan penetapan tersebut, batik telah diterima 
oleh masyarakat dunia sebagai identitas budaya yang dapat menyemarakkan 
industri kecil dan menengah yang memproduksi batik di Indonesia
Berbicara mengenai batik sebagian masyarakat tentunya akan berkiblat 
pada ikon batik Indonesia yaitu Pekalongan , Solo dan Yogyakarta. Tapi 
perlu diingat bahwa di beberapa belahan nusantara  terdapat sentra 
produksi batik selain ketiga tempat tadi sehingga sekarang dikenal Batik
 Madura, Batik Lasem, Batik Cirebonan, Batik Tegal hingga Batik Kendal.
Batik Kendal  yang identik dengan Batik Kaliwungu  mulai berkembang 
di awal abad 20 dimana saat itu batik ini memiliki sentra di Kampung 
Kapulisen Desa Krajan  Kulon serta Desa Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu 
Kendal. Karena belum banyaknya  generasi penerus pengusaha Batik 
Kaliwungu yang meneruskan usahanya, batik ini semakin tenggelam di 
tengah perkembangan  zaman.Salah satu keturunan pengusaha batik yang 
mulai eksis sejak 2010 adalah H Asari – Anak dari H Syafi’i  salah satu 
pengrajin batik terkenal di Kaliwungu yang memiliki gerai batik di Desa 
Kutoharjo Kaliwungu ,

Berbagai Contoh Motif Batik Kaliwungu : Koleksi Batik Cap Tulis H Syafi’i Kaliwungudiantaranya sebagai berikut :
 
 
 

Tiada istilah terlambat bagi usaha pengembangan Batik Kendal sehingga
 sekitar awal tahun 2000 an beberapa pihak berusaha mengembangkan 
kembali batik ini agar sejajar dengan ketenaran dan kepopuleran batik 
Pekalongan, Solo dan Jogja. Widya Kandi Susanti – saat sebelum menjabat 
sebagai Bupati Kendal pada 2010 sudah mengawali untuk mulai menggali dan
 mempelajari peninggalan sejarah Batik Kaliwungu dengan menemui 
keturunan dari para saudagar dan pengrajin batik di Kaliwungu sejak 
tahun 2005 saat menjabat sebagai Ketua Dekranasda Kendal.
Usahanya membuahkan hasil ,kini Batik Kendal sudah mulai bangkit kembali dan dikenal oleh masyarakat luas…
Dan Kini Sang Bupati yang juga sekaligus pecinta batik , secara 
perlahan dan pasti berhasil mengembangkan Batik Kendal.Kecintaannya akan
 batik , tidak hanya secara lisan tapi dibuktikan dengan kepiawaiannya 
dalam mencanthing.Mungkin dia satu satunya kepala daerah di Indonesia 
yang dapat membatik.

Masyarakat Batik Kabupaten Kendal , adalah sekumpulan masyarakat 
profesional di Kendal yang peduli dengan perkembangan Batik Indonesia 
khususnya Batik Kendal.Apalagi sejak batik mendapat perhatian masyarakat
 dunia yang dibuktikan dengan diakuinya Batik Indonesia sebagai warisan 
cagar budaya dunia tak bendawi oleh UNESCO  tersebut
Kami terdiri dari pengrajin , desainer batik , konsultan UMKM di 
bidang Batik serta para pemerhati Batik Kendal yang secara intensif 
mendalami batik ini sejak sekitar 2009 – 2010.
Pelatihan yang diselenggarakan pada Oktober 2011 yang menghasilkan 
sekitar 100 pengrajin batik Kendal adalah salah satu bukti dan komitmen 
Pemerintah Kabupaten Kendal dalam mengembangkan batik ini .
Adalah Rahayu Sulistyowati , desainer baju batik yang berdiri di 
belakang panggung perbatikan di Kendal melalui Batik Kabupaten Kendal 
ini.Berbekalkan pengalaman dalam menangani Batik Tegal , Batik Madura 
dan batik pesisiran lainnya  dia bersama pengrajin di Kendal telah 
mengembangkan berbagai motif dan corak ragam Batik Khas Kendal sejak 
akhir 2011 lalu.

Hingga sebagai juri berbagai lomba Fashion Show Khusus Batik yang 
digelar di berbagai tempat baik di tingkat Kendal maupun Regional  juga 
dilakoninya :
