CVN
65 atau yang dikenal pula sebagai USS Enterprise merupakan kapal induk
bertenaga nuklir pertama milik AL AS yang mulai bertugas pada 25
November 1961.
USS Enterprise menjadi kapal perang terbesar di dunia pada rentang waktu antara tahun 1961-1970.
CV pada CVN adalah kode untuk menamakan jenis kapal induk sedangkan N menunjukkan senjata nuklir.
CVN 65 adalah kapal angkatan laut kedelapan di bawah armada Enterprise.
Sejarah USS Enterprise
Cetak biru pembangunan kapal ini dimulai pada 4 Februari 1958 di Newport News Shipbuilding Corporation.
Panjang keseluruhan USS Enterprise adalah 342,3 meter dengan lebar dek untuk landasan pesawat sebesar 85 meter.
Kru
kapal terdiri dari total 5.680 orang. Uniknya, kapal ini pada awalnya
tidak memiliki persenjataan apapun sebelum kemudian dilengkapi dengan
Phalanx Close In Weapon System Mk 15.
Pada awalnya, enam kapal jenis ini direncanakan dibangun tetapi tidak bisa diwujudkan akibat keterbatasan dana.
USS
Enterprise memiliki bobot 93.500 ton dan merupakan kapal kedua pada
kelas Nimitz dan menelan biaya pembuatan US$ 451.300.000.
Kisah USS Enterprise
USS Enterprise melakukan pelayaran pertama pada 12 Januari 1962 di bawah pimpinan Kapten Vincent Depoix.
Bersama
dengan USS Long Beach dan USS Bainbridge, ketiga kapal tersebut
membentuk satuan tugas bertenaga nuklir yang disebut ‘Task Force One’.
Satuan tugas ini dikirim ke berbagai misi di seluruh dunia tanpa perlu mengisi bahan bakar.
USS
Enterprise melakukan misi tempur pertama pada bulan November 1965 saat
Perang Vietnam dan tergabung dalam Armada Ketujuh Pasifik AL AS.
Pada hari pertama, USS Enterprise mengirimkan 125 sorti penerbangan yang membawa total 167 ton bom dan roket.
Antara
tahun 1965 hingga 1972, USS Enterprise terlibat dalam enam misi tempur
di Asia Tenggara dan mengalami renovasi di Newport News Shipbuilding and
Dry Dock Company.
Pada tahun 1973, kapal induk ini ditingkatkan
fungsinya hingga menjadi pangkalan pesawat tempur AL F-14 Tomcat dan
ditempatkan di Pasifik Barat.
Pada bulan April 1988, USS
Enterprise bertugas mengawal kapal tanker minyak Kuwait dan terlibat
pertempuran dengan armada angkatan laut Iran.
Kapal ini kembali
mengalami perbaikan besar-besaran pada tahun 1994 dan sejak itu telah
melakukan berbagai misi di Filipina, Bosnia, dan Perang Teluk.
USS Enterprise sedang berada di AS saat terjadi serangan 11 September 2001.
Kapal ini kemudian terlibat dalam pertempuran melawan rezim Taliban.
USS
Enterprise juga terlibat dalam dua operasi militer besar di timur
tengah yaitu ‘Operation Iraqi Freedom’ dan ‘Enduring Freedom’.
Namun
tidak semuanya berjalam lancar, tercatat terjadi beberapa kali
kecelakaan yang mengakibatkan korban nyawa sekaligus kerugian material.
USS Enterprise direncanakan memasuki masa pensiun sekitar tahun 2014-15 yang selanjutnya akan digantikan oleh USS Gerald Ford.
Sumber:http://www.amazine.co/19169/uss-enterprise-kisah-kapal-induk-bertenaga-nuklir-pertama/