Gottfried
 Wilhem Von Leibniz, lahir pada 1 Juli 1646 , adalah seorang 
matematikawan dan filsuf Jerman yang diakui sebagai penemu kalkulus.
Uniknya, kalkulus juga ditemukan secara independen oleh ilmuwan besar lain, Isaac Newton.
Selain kalkulus, Leibniz juga menemukan mesin hitung serta berbagai konsep filsafat.
Seperti
 kebanyakan cendekiawan pada masa itu, Gottfried Leibniz belajar 
filsafat -terutama Aristoteles- dan bahasa Latin pada usia muda.
Hebatnya,
 dia belajar semua hal tersebut secara otodidak. Dalam waktu singkat 
Leibniz segera mahir dalam bahasa latin dan mulai mempertanyakan teori 
Aristoteles.
Seiring bertambahnya usia, Leibniz berhasil meraih gelar dalam filsafat dan hukum dan segera memusatkan perhatian pada filsafat.
Salah
 satu ambisinya adalah mereduksi semua teori filosofis menjadi elemen 
dasar yang terdiri dari angka, fakta, suara, dan warna.
Gottfried 
Leibniz, bersama dengan Rene Descartes dan Baruch Spinoza, dianggap 
sebagai pemikir rasional abad ke-17, yang mendukung filosofi bahwa “any 
view applying to reason is a source of knowledge or justification.”
Dalam
 karyanya yang berjudul Theodicee, Gottfried Leibniz menguraikan 
gagasannya tentang optimisme, menjelaskan bahwa alam semesta adalah yang
 terbaik dalam bentuknya sekarang.
Bencana alam dan bencana lain 
yang menimpa kehidupan manusia dipercaya memiliki tujuan yang berguna. 
Ketiadaan bencana dianggap justru bisa memperburuk kondisi manusia.
Gottfried Leibniz dikenal menemukan sistem biner yang saat ini menjadi dasar bagi banyak program komputer.
Karya matematikanya juga melibatkan determinan sebagai cara memecahkan persamaan linier.
Leibniz harus mencurahkan energi cukup besar untuk mempertahankan penemuannya atas kalkulus.
Pada
 tahun 1675, saat Leibniz menciptakan notasi kalkulus diferensial, dia 
menerima dua surat dari Newton yang memberitahukan karya Newton yang 
juga berkaitan dengan kalkulus.
Leibniz tidak menerima surat 
tersebut dengan segera. Hal ini di kemudian hari membuat banyak 
cendekiawan, termasuk Newton, menuduh Leibniz melakukan plagiat.
Sebagai
 respon, Leibniz menerbitkan sebuah buletin anonim yang dikenal sebagai 
Charta Volans untuk menjelaskan metode yang dia gunakan saat menemukan 
kalkulus.
Leibniz juga menemukan mesin hitung yang memicu komentar
 beragam. Dia menerima kritik dari rekan-rekannya, tetapi mendapat 
dukungan dari Royal Society of London.
Ambisi Gottfried Leibniz lainnya adalah menyusun semua pengetahuan manusia dan menjadi penulis terkenal.
Tulisan-tulisannya begitu banyak sehingga sebagian diantaranya lebih dulu hilang sebelum diterbitkan.
Leibniz dikenal karena karena kemampuannya yang melintasi batas-batas disiplin akademis yang berbeda.
Leibniz mampu menggabungkan ide-ide dari berbagai disiplin ilmu untuk membentuk dasar karyanya pada disiplin ilmu tertentu.
Antipatinya terhadap institusi akademik sebagian besar karena tidak dimungkinkannya studi lintas bidang disana.
Dengan semakin populernya studi lintas bidang saat ini, pemikiran Gottfried Leibniz bisa dianggap lebih maju dari jamannya.
Sumber :http://www.amazine.co/28312/siapakah-gottfried-wilhem-von-leibniz-kisah-penemu-kalkulus/