“Work hard, have fun, make history.”
-Jeff Bezos
Internet telah merevolusi kehidupan banyak orang.
Dalam
konteks finansial, internet telah membuat seseorang menjadi amat kaya
dalam waktu singkat, namun begitu pula sebaliknya, internet bisa membuat
seseorang bangkrut dengan begitu cepat.
Beberapa orang dengan ide
yang tampaknya konyol mampu mencetak laba jutaan dollar, sementara yang
lain tidak kunjung menghasilkan sepeser pun meskipun sudah didukung
dengan dana yang tak terbatas.
Salah satu wirausaha internet yang sukses dan menjadi legenda adalah Jeff Bezos, sang pendiri situs belanja Amazon.com.
Jeffrey P. Bezos lahir di Albuquerque, New Mexico, AS dari seorang ibu yang masih berusia remaja.
Ibu Jeff bercerai untuk kemudian menikah lagi saat Jeff berusia empat tahun dengan seorang insinyur Kuba bernama Mike Bezos.
Kakek Jeff adalah direktur regional Komisi Energi Atom dan memberikan kesempatan Jeff untuk bersentuhan dengan hal-hal teknis.
Dikisahkan bahwa ketika masih balita, Jeff telah berusaha membongkar tempat tidurnya dengan obeng.
Begitulah, Jeff muda telah memiliki minat besar akan mesin hingga hal yang berkaitan dengan listrik.
Garasi orangtuanya diubah menjadi laboratorium lengkap ketika Jeff telah bersekolah.
Jeff Bezos akhirnya lulus dari Princeton University yang bergengsi dalam ilmu komputer dan teknik listrik.
Menjadi seseorang dengan kemampuan teknis tidak akan benyak membantu lompatan bisnis jika tidak ditunjang dengan jiwa wirausaha.
Wall
Street adalah tempat Jeff Bezos mengasah intuisi bisnisnya. Setelah
lulus, dia bekerja di Wall Street untuk mempelajari tren pasar.
Pada
tahun 1986, Jeff Bezos bergabung dengan FITEL, sebuah perusahaan
start-up di New York yang berfokus pada membangun jaringan untuk
memfasilitasi perdagangan internasional.
Setelah beberapa tahun
disana, Jeff pindah ke Bankers Trust Company untuk membantu menciptakan
sistem komputer yang mengelola aset hingga 250 milyar dollar.
Dari
tahun 1990 hingga 1994, Jeff memperoleh nama besar di dunia keuangan
saat membangun salah satu hedge fund paling canggih dengan aset besar
untuk D.E. Shaw & Co.
Jeff Bezos menjadi menjadi wakil
presiden termuda perusahaan tersebut pada tahun 1992. Di D.E. Shaw &
Co pula Jeff bertemu wanita yang kelak menjadi istrinya, Mackenzie.
Selama
periode tersebut Jeff menemukan bahwa ada sesuatu yang sedang tumbuh
pada tingkat 2.300 persen per tahun dengan potensi ekonomi luar biasa.
Itu adalah internet.
Jeff Bezos mengamati tentang kebiasaan
belanja buku orang-orang. Dia berpikir bahwa tidak akan ada katalog buku
yang bisa memuat semua judul buku yang beredar.
Jeff berpikir,
apa yang dibutuhkan di masa depan adalah satu lokasi di internet di mana
orang-orang bisa melihat stok buku, membaca resensi, sekaligus memesan
buku yang mereka inginkan langsung dari internet.
Jeff berencana membuat database yang akan digunakan bersama oleh sejumlah orang terbatas.
Jeff Bezos berbicara kepada atasannya mengenai ide ini dan dengan sopan menolak tawaran investasi yang diajukan kepadanya.
Jeff kemudian berhenti dari pekerjaannya dan pindah ke Seattle bersama istrinya.
Seattle
menjadi pilihan karena memberikan Jeff akses ke talenta yang memiliki
kemampuan teknis yang akan membantu membangun perusahaan impiannya.
Seattle juga dipilih karena menjadi markas Ingram, sebuah perusahaan
grosir buku besar.
Jeff memberi nama perusahaannya Amazohttp://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5860387638695937293#editor/target=post;postID=5444034022002492728n. Pada
awalnya, Jeff membuat tiga Sun micro station di sebuah rumah dua kamar
tidur dan segera meluncurkan sebuah situs uji.
Dia meminta 300
teman dan kenalan untuk menguji situs tersebut. Ternyata situs uji
bekerja mulus di berbagai platform komputer dan sistem operasi yang
berbeda.
Karena tidak memiliki uang tunai untuk beriklan, Jeff meminta 300 temannya untuk menyebarkan berita tentang Amazon.
Dalam waktu 30 hari, Amazon telah menjual buku di seluruh 50 negara bagian dan 45 negara asing!
Jeff
Bezos terus-menerus menambahkan berbagai fitur pada Amazon seperti
satu-klik belanja, ulasan pelanggan, dan e-mail verifikasi pemesanan.
Pada
tahun 1997, Amazon ‘go public’ dengan penilaian pasar melebihi gabungan
dua toko buku terbesar Barnes & Noble dan Borders.
Jeff
sempat kesulitan mendapatkan investor akibat klausul yang dia buat dan
berbunyi, “terdapat sekitar 70 persen kemungkinan investor akan
kehilangan seluruh investasi mereka.”
Namun saat ini, orang yang berani berinvestasi di Amazon telah menjadi milyarder.
Pada tahun 1999, Jeff dipilih majalah TIME sebagai ‘man of the year’.
Amazon
kini telah semakin maju dan tidak hanya menjadi toko buku online
terbesar, namun juga toko online dimana Anda bisa menemukan hampir
apapun.
SUMBER: