Fakta Singkat Fosfor
Nomor atom: 15
Massa atom: 30,9738 g/mol
Elektronegativitas menurut Pauling: 2,1
Densitas: 1,82 g/ml pada 20 °C
Titik lebur: 44,2 °C
Titik didih: 280 °C
Radius Vanderwaals: 1,04 Å
Radius ionik: 0,34 Å
Radius atom: 1,28 Å
Energi ionisasi pertama: 10.118 eV
Energi ionisasi kedua: 19.725 eV
Energi ionisasi ketiga: 29.141 eV
Ditemukan oleh: Hennig Brandt pada tahun 1669
Sifat Kimia dan Fisika Fosfor
Fosfor adalah unsur bukan logam multivalen dari kelompok nitrogen.
Unsur ini ditemukan di alam dalam beberapa bentuk alotropik dan merupakan elemen penting bagi kehidupan organisme.
Terdapat beberapa bentuk fosfor yaitu fosfor putih, merah, dan hitam.
Fosfor
putih adalah jenis yang lazim diproduksi industri. Fosfor putih
bersinar dalam gelap, terbakar secara spontan bila terkena udara, dan
merupakan racun mematikan.
Fosfor merah bervariasi dalam warna dari oranye ke ungu karena variasi kecil dalam struktur kimianya.
Bentuk ketiga, fosfor hitam, dibuat di bawah tekanan tinggi, berwujud seperti grafit serta mampu menghantarkan listrik.
Di
alam, fosfor tidak pernah ditemui dalam bentuk murni, tetapi hanya
sebagai fosfat yang terdiri dari atom fosfor yang terikat pada empat
atom oksigen.
Fosfor juga hadir sebagai ion fosfat bermuatan
negatif (PO43-) yang terbentuk dalam mineral atau sebagai organofosfat
di mana terdapat molekul organik yang melekat pada satu, dua, atau tiga
atom oksigen.
Fosfor juga terdapat dalam berbagai makanan. Makanan
yang kaya fosfor termasuk tuna, salmon, sarden, hati, kalkun, ayam,
telur dan keju (200 mg/100 g).
Di alam, terdapat banyak mineral fosfat dengan bentuk yang paling berlimpah adalah apatit.
Penggunaan Fosfor
Asam fosfat pekat digunakan sebagai pupuk pertanian dan produksi pertanian.
Fosfat
digunakan untuk kaca khusus, lampu natrium, dalam produksi baja, dalam
aplikasi militer (bom pembakar, bom asap, dll), serta dalam aplikasi
lain seperti kembang api, pestisida, pasta gigi, dan deterjen.
Efek Kesehatan Fosfor
Fosfor paling umum ditemukan dalam lingkungan sebagai fosfat.
Fosfat adalah zat penting pada tubuh manusia karena merupakan bagian dari DNA dan penting pula dalam sintesis energi.
Fosfat adalah salah satu unsur yang dibutuhkan oleh tubuh dengan asupan yang direkomendasikan adalah 800 mg/hari.
Diet normal umumnya menyediakan antara 1000 dan 2000 mg/hari, tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi.
Manusia telah mengubah keseimbangan fosfat di alam dengan penggunaan pupuk fosfat untuk tanah serta penggunaan deterjen.
Fosfat juga ditambahkan pada sejumlah makanan seperti keju dan sosis.
Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan ginjal dan osteoporosis.
Fosfor dalam bentuk murni memiliki warna putih. Fosfor putih adalah bentuk paling berbahaya dari fosfor.
Fosfor putih sangat beracun dan dalam banyak kasus paparan akan berakibat fatal.
Kebanyakan
kasus orang yang meninggal karena paparan fosfor putih diakibatkan
karena secara sengaja atau tidak sengaja menelan racun tikus.
Sebelum meninggal karena paparan fosfor putih, korban sering mengalami mual, kram perut, dan kantuk.
Fosfor putih juga dapat menyebabkan kulit terbakar dengan uapnya bisa menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal.
Dampak Lingkungan Fosfor
Fosfor putih memasuki lingkungan sebagai dampak dari aktivitas industri dan sebagai efek penggunaan berbagai amunisi militer.
Saat dibuang, fosfor putih berakhir di permukaan air di dekat pabrik yang menggunakannya.
Hanya
saja, dalam kondisi tertentu, fosfor putih tidak bereaksi dengan cepat
sehingga terakumulasi dalam tubuh organisme akuatik.
Dalam tanah, fosfor akan bertahan selama beberapa hari sebelum diubah menjadi zat yang kurang berbahaya.
Namun pada tanah yang dalam dan di bagian bawah sungai serta danau, fosfor dapat tetap bertahan selama seribu tahun atau lebih.
Sumber http://www.amazine.com