Terdapat dua jenis energi yaitu energi terbarukan dan energi tak
terbarukan.
Energi terbarukan merupakan sumber energi yang bisa diperbarui lagi atau
bisa digunakan secara berulang.
Di sisi lain, sumber energi tak terbarukan tidak
bisa digunakan terus menerus serta akan habis pada satu titik.
Biomassa merupakan jenis sumber energi terbarukan
yang diperoleh dari materi alami.
Apa itu Energi Biomassa?
Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat
dengan mengkonversi bahan biologis seperti tanaman.
Bahan organik juga dapat diperoleh dari hewan dan
mikroorganisme.
Seperti diketahui, tumbuhan memproduksi makanan
dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.
Energi ini lantas ditransfer ke hewan dan manusia
saat mereka mengkonsumsi tumbuhan.
Biomassa, yang terutama terdiri dari tumbuhan, mampu
memberikan sejumlah besar energi yang digunakan untuk berbagai keperluan.
Saat tidak dikonsumsi oleh hewan, tumbuhan lantas
dipecah atau dimetabolisme oleh mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbon
dioksida dan metana kembali ke atmosfer.
Hal tersebut merupakan proses berkesinambungan yang
berkontribusi pada siklus karbon.
Contoh Energi Biomassa
Seperti disebutkan sebelumnya, biomassa adalah
bentuk energi terbarukan karena diperoleh dari sumber-sumber yang dapat
diproduksi lagi.
Hal ini karena sumber utama biomassa (tumbuhan)
berlimpah di alam dan dapat terus tumbuh, serta limbahnya (dalam bentuk daun
kering, cabang mati, dll) tersedia terus-menerus.
Berikut adalah berbagai contoh sumber energi
biomassa:
1. Limbah pertanian
Sejumlah limbah pertanian dapat digunakan untuk
produksi energi biomassa.
Berbagai limbah tersebut diantaranya adalah jerami,
ampas tebu, kotoran ternak, serta kotoran unggas yang bisa digunakan sebagai
bahan bakar untuk menghasilkan panas dan listrik.
2. Biogas
Biogas diproduksi melalui pemecahan bahan organik
seperti kotoran manusia, material tanaman, pupuk kandang, dll.
Semua bahan organik tersebut diuraikan melalui
proses fermentasi dengan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan
karbon dioksida dan metana.
Gas yang dihasilkan lantas digunakan untuk bahan
bakar seperti menyalakan kompor, digunakan sebagai pemanas, atau untuk
membangkitkan listrik.
3. Tanaman energi
Terdapat juga sejumlah tanaman energi yang ditanam
secara komersial sebagai sumber energi.
Tanaman ini dibudidayakan dalam skala besar dan
diproses untuk menghasilkan bahan bakar.
Berbagai tanaman sumber energi ini diantaranya
adalah jagung, kedelai, rami, serta gandum.
Produk bahan bakar yang dihasilkan meliputi butanol,
etanol, metanol, propanol, serta biodiesel.
4. Kayu
Kayu dibakar sebagai bahan bakar di banyak tempat di
seluruh dunia. Kayu dianggap sebagai bentuk sederhana dari biomassa.
Energi yang dilepaskan oleh pembakaran kayu digunakan
untuk memasak, untuk menghasilkan panas, dll.
Kayu juga digunakan untuk produksi listrik pada
skala besar seperti dalam kasus pembangkit listrik tenaga uap.
Hanya saja, pembakaran kayu disertai dengan emisi
sejumlah besar karbon dioksida ke udara yang merupakan gas rumah kaca.
Untuk menyeimbangkan polusi, lebih banyak pohon
harus ditanam sehingga mampu menyerap kelebihan karbon dioksida dari atmosfer.
Mengapa kita
membutuhkan sumber energi alternatif?
Penggunaan energi
alternatif akan memberi perlindungan suatu bangsa pada kenaikan harga bahan
bakar fosil, serta mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain untuk
pasokan minyak.
Selain itu, sumber
energi alternatif akan membatasi konsumsi sumber energi tak terbarukan seperti
minyak bumi dan batubara, serta yang paling penting, mengurangi pencemaran
lingkungan dan efek negatif pada sumber daya alam seperti air, udara, hutan,
dll.
Peningkatan penggunaan
sumber energi alternatif pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru
sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Jenis
Sumber Energi Alternatif
Berikut akan diulas
mengenai macam-macam sumber energi alternatif.
1.
Tenaga Nuklir
Proses reaksi nuklir
terkendali bisa menjadi sumber energi alternatif yang memiliki potensi amat
besar.
Proses nuklir tersebut
dikenal pula sebagai reaksi fisi. Pada pembangkit listrik tenaga nuklir, panas
yang dihasilkan oleh reaksi fisi digunakan untuk menguapkan air.
Uap yang dihasilkan
lantas digunakan untuk menggerakkan generator yang kemudian menghasilkan
listrik.
Survei yang dilakukan
pada tahun 2007 menunjukkan bahwa sekitar 14% pasokan listrik dunia dipenuhi
oleh pembangkit listrik tenaga nuklir.
2.
Energi Biomassa
Materi biologis yang
masih hidup atau telah mati disebut sebagai biomassa.
Biomassa umum
digunakan sebagai sumber bahan bakar atau untuk produksi industrial.
Tanaman hidup, pohon
mati, dan serpihan kayu merupakan bagian dari biomassa.
Sekitar 0,5 listrik di
Amerika Serikat tercatat dihasilkan dari energi biomassa.
3.
Gas Alam
Sebelum digunakan, gas
alam biasanya dikompresi terlebih dahulu hingga berubah wujud menjadi cair.
Pembakaran gas alam
memang masih menghasilkan gas rumah kaca, namun dibandingkan bahan bakar lain
seperti bensin atau solar, emisi gas alam dianggap masih lebih bersih.
4.
Panas Bumi
Panas bumi merupakan
sumber energi alternatif yang ekonomis, dapat diandalkan, dan ramah lingkungan.
Panas bumi merupakan
sumber energi yang dapat diperbarui sehingga bebas dari isu kelangkaan.
Penggunaan tenaga
panas bumi dapat dilacak hingga jaman Romawi kuno. Pada saat itu, panas bumi
populer digunakan sebagai pemanas ruangan dan untuk keperluan mandi.
Saat ini, panas bumi
merupakan sumber energi alternatif yang bisa digunakan sebagai pembangkit listrik.
5.
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik
tenaga air mungkin masih menjadi sumber energi alternatif yang populer.
Tenaga air merupakan
sumber energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan karena tidak menghasilkan
limbah.
6.
Tenaga Angin
Turbin angin lazim
digunakan untuk mengubah energi angin menjadi listrik.
Catatan menunjukkan
bahwa sekitar 1,5% pasokan listrik dunia dihasilkan oleh tenaga angin.
Meskipun angka
tersebut terbilang kecil, namun persentasenya selalu meningkat dari tahun ke
tahun.
7.
Tenaga Matahari
Tenaga surya umum
digunakan sebagai pembangkit listrik.
Perkembangan teknologi
memungkinkan sel surya semakin ringan, mudah diangkut, dan lebih efisien.
8.
Energi Gelombang Laut
Seperti namanya,
gelombang laut bisa digunakan untuk menghasilkan listrik.
Teknologi ini,
meskipun memiliki potensi besar, belum banyak digunakan.
Rintangan utama dalam
memperluas penggunaannya adalah dampak negatif yang akan terjadi pada
lingkungan laut.
Pembangkit listrik
dari gelombang laut berpotensi mengganggu usaha penangkapan ikan sekaligus
bentang alam alami lingkungan laut.
9.
Energi Pasang Surut
Seperti energi dari
gelombang laut, energi pasang surut juga belum banyak digunakan.
Namun, para ahli
melihat pasang surut sebagai sumber energi alternatif yang menjanjikan di masa
depan.
Pasang surut dianggap
menjanjikan karena mudah diprediksi tidak seperti energi matahari dan angin.
Salah satu faktor
utama yang membuat teknologi pasang surut belum banyak diterapkan adalah biaya
yang tinggi serta langkanya daerah yang memiliki perbedaan pasang surut besar.
Energi alternatif
digunakan untuk menyebut sumber energi yang digunakan bersama-sama (melengkapi)
dengan sumber energi konvensional untuk berbagai keperluan.
Namun dengan semakin
menipisnya sumber energi konvensional, di masa depan tidak akan ada lagi kata
‘alternatif’ karena secara penuh kita harus menggunakannya.
Daftar
Sumber Energi Alternatif
Sebelum membahas
kelebihan dan kekurangan energi alternatif, penting untuk mengetahui apa saja
sumber energi alternatif itu.
Berikut adalah daftar
energi alternatif yang populer digunakan. Selain daftar singkat ini mungkin
saja masih terdapat banyak sumber energi alternatif lain yang tidak tercantum.
- Biomassa
- Energi
Matahari
- Energi
Angin
- Energi
Air (Hydro)
- Energi
Pasang Surut (Tidal)
- Energi
Panas Bumi (Geo-Thermal)
Kelebihan
Sumber Energi Alternatif
Berikut adalah
kelebihan sumber energi alternatif.
1.
Energi Terbarukan
Energi alternatif
merupakan sumber energi terbarukan sehingga tidak akan terjadi krisis
kelangkaan.
Sumber energi seperti
matahari dan panas bumi akan selalu tersedia dan tidak pernah habis seperti
minyak bumi atau batubara.
2.
Ramah Lingkungan
Energi alternatif
tidak menghasilkan limbah yang akan membahayakan lingkungan dalam jangka
panjang.
Bahan bakar minyak
yang digunakan untuk menjalankan mobil, misalnya, menghasilkan banyak gas yang
berpengaruh buruk bagi lingkungan.
3.
Sumber Energi Gratis
Dengan mengesampingkan
biaya produksi, sumber energi alternatif tidak perlu dibeli.
Sumber energi seperti
sinar matahari, angin, dan air hanya membutuhkan biaya awal untuk instalasi
untuk kemudian dapat berjalan dengan sendirinya.
Hal ini tentu saja
berbeda dengan minyak bumi atau batubara yang harganya selalu naik.
4.
Pasokan Melimpah
Relevansi dari poin
ini akan bervariasi untuk tiap lokasinya.
Jika berada di daerah
dengan banyak sinar matahari, maka Anda akan memiliki banyak pasokan energi
surya.
Demikian juga, jika
Anda memasang kincir angin di daerah berangin, maka Anda akan menerima pasokan
konstan energi angin.
Kekurangan
Sumber Energi Alternatif
Berikut adalah
kekurangan sumber energi alternatif.
1.
Biaya Instalasi Awal Tinggi
Biaya instalasi awal
untuk pembangkit listrik dari energi alternatif, misalnya, relatif tinggi.
Contoh, bendungan
perlu dibangun untuk membuat pembangkit listrik tenaga air.
Membangun bendungan
termasuk relokasi penduduk melibatkan biaya yang sangat tinggi.
2.
Penyimpanan dan Transportasi
Salah satu alasan
utama mengapa energi alternatif belum digunakan secara luas adalah karena
penyimpanan dan biaya transportasi yang masih tinggi.
Sementara teknologi
kincir angin dan pembangkit listrik tenaga air telah semakin disempurnakan,
sumber energi lain masih memerlukan banyak pemyempurnaan.
3.
Tidak dapat Diandalkan
Sumber energi
alternatif sangat tergantung pada faktor-faktor alami.
Misalnya, jika terjadi
kemarau panjang, tingkat produksi pembangkit listrik tenaga air akan terhambat.
Demikian pula tanpa
sinar matahari yang cukup, listrik yang dihasilkan juga akan berkurang.
4.
Belum Efisien
Hingga saat ini,
pembangkit dari sumber energi alternatif belum bisa beroperasi seefisien sumber
energi konvensional.
Teknologi
yang tersedia saat ini belum cukup mampu menggantikan energi konvensional
dengan energi alternatif.
Massa total materi
hidup di unit daerah tertentu disebut biomassa.
Ini berarti bahwa
semua tumbuhan dan hewan berukuran kecil atau besar dan pernah hidup meskipun
hanya satu detik akan disebut biomassa.
Biomassa merupakan
materi berbasis karbon dan terdiri dari molekul lain seperti oksigen, nitrogen,
dan hidrogen.
Jenis energi ini
termasuk dalam sumber energi terbarukan karena pohon-pohon serta makhluk hidup
lain bisa berkembang biak dan tumbuh kembali.
Jenis biomassa yang
banyak digunakan untuk menghasilkan listrik dan panas dalam skala besar adalah
biomassa padat, biogas, biofuel, dan biodiesel.
Proses Biomassa
Tanaman membuat
makanan dengan proses fotosintesis. Selama proses ini, energi matahari
digunakan dan diubah menjadi energi kimia.
Energi dari tumbuhan
lantas berpindah ke hewan yang memakan tumbuhan.
Energi dari mahluk
hidup inilah yang lantas digunakan manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Fakta Menarik tentang Energi Biomassa
1.
Biomassa adalah segala sesuatu yang hidup atau pernah hidup di bumi.
Biomassa meliputi
berbagai bahan organik seperti rumput, daun, kayu, serpihan kayu, sekam padi,
kulit kacang, serat tebu, dll.
Biomassa merupakan
bentuk energi terbarukan karena tanaman dapat tumbuh dalam waktu singkat.
2.
Biomassa dianggap sebagai salah satu sumber energi terbarukan penting untuk
masa depan.
14% kebutuhan energi
dunia tercatat telah dipenuhi dari biomassa.
3.
Para ilmuwan terus berusaha menemukan cara yang lebih efisien dalam menggunakan
energi biomassa karena memiliki efek lingkungan lebih kecil dibandingkan bahan
bakar fosil.
Penggunaan biomassa
pada gilirannya akan membantu dunia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
4.
Secara kimia, biomassa terdiri dari polimer kompleks karbon, hidrogen, dan
oksigen, serta sejumlah kecil nitrogen dan bahan anorganik.
5.
Meskipun terbentuk dari biomassa yang berumur jutaan tahun, bahan bakar fosil
tidak termasuk dalam biomassa karena atom karbon yang dimilikinya telah keluar
dari siklus karbon.
6.
Hampir 10% energi yang dikonsumsi di Amerika Serikat berasal dari sampah yang
disebut limbah padat perkotaan (municipal solid waste = MSW).
Bahan
biogenik, seperti kertas, kardus, sisa makanan, potongan rumput, daun, barang
kulit, dll, menjadi sumber energi biomassa di MSW. Biomassa ini lantas
digunakan untuk menghasilkan listrik.
7.
Seperti pada pengolahan minyak mentah, penelitian terus dilakukan untuk
menemukan cara agar biomassa dapat diolah menjadi bagian-bagian berbeda yang
kemudian dapat digunakan secara terpisah untuk menghasilkan bahan bakar, bahan
kimia, dan produk lainnya.
8.
Biomassa dapat digunakan untuk membuat gas kaya energi yang disebut biogas.
Biogas memiliki sifat mirip dengan gas alam yang biasanya digunakan untuk
menyalakan kompor.
9.
Jagung dan gandum bisa diubah menjadi etanol yang mirip dengan bensin. Selain
itu, biodiesel dan metanol juga merupakan bentuk energi cair lainnya yang
berasal dari biomassa.
10.
Sumber energi biomassa terutama ditemukan di daerah pedesaan. Produksinya
merupakan kegiatan padat karya sehingga menjadi sumber lapangan kerja bagi
penduduk pedesaan.
11.
Salah satu sumber penting energi ini adalah hutan. Namun, memindahkan kayu dari
hutan ke daerah produksi bisa menjadi mahal.
Dari
aspek keuangan, pemindahan hanya bisa dilakukan dalam jarak kurang dari 80 km
agar tetap menguntungkan.
12.
Energi biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik, panas, dan uap yang
bisa digunakan untuk berbagai keperluan dan proses industri.
13.
Penggunaan energi biomassa akan menjadi solusi dalam memecahkan masalah sampah
organik di perkotaan.
14.
Biomassa merupakan sumber energi terbarukan karena berasal dari makhluk hidup.
Pengganti
BBM: Ketahui 6 Sumber Bahan Bakar Alternatif
Bahan
bakar minyak merupakan sumber energi tak terbarukan yang akan habis suatu saat
nanti.
Itu
sebab, mencari sumber bahan bakar alternatif menjadi semakin mendesak untuk
memenuhi kebutuhan energi dunia yang selalu meningkat.
Selain
isu kelangkaan, bahan bakar fosil seperti bensin dan solar dikenal memiliki
dampak buruk terhadap lingkungan.
Apa
Bahan Bakar Alternatif?
Bahan
bakar alternatif adalah bahan bakar yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan
bakar konvensional yang terutana bersumber dari bahan bakar fosil.
Secara
mudah, bahan bakar alternatif identik dengan bahan bakar apapun selain yang
berasal dari minyak bumi.
Sebagian
produsen mobil telah mulai memproduksi mobil hybrid untuk mengurangi ketergantungan
penuh pada bahan bakar minyak.
Berikut
akan diuraikan mengenai berbagai jenis bahan bakar alternatif.
1. Listrik
Listrik
berpotensi menjadi sumber energi alternatif untuk masa depan.
Hanya
saja, di sebagian belahan dunia, listrik masih menjadi sumber daya langka yang
belum tersebar merata.
Namun
di masa depan, mobil bertenaga listrik tetap menjadi solusi yang menjanjikan.
Ini
didukung oleh banyak pabrikan mobil yang sudah mulai memproduksi mobil listrik.
2. Etanol atau Metanol
Bahan
bakar ini merupakan varian dari alkohol dan dapat dihasilkan dari gas alam atau
sumber daya alam lain yang mengandung karbon.
Masa
depan alkohol sebagai bahan bakar alternatif cukup menjanjikan yang didukung
oleh tingkat polusi rendah sehingga lebih ramah lingkungan.
Etanol
atau metanol juga relatif lebih murah diproduksi meskipun sebagian masih
bergantung pada cadangan gas alam.
3. Hidrogen
Hidrogen
diproduksi dengan memecah gas alam dan sumber daya lain yang sejenis.
Namun,
sumber terbesar hidrogen adalah air. Ketika teknologi untuk mensintesis
hidrogen dari air telah ekonomis, hidrogen berpotensi besar menjadi arus utama
bahan bakar di masa depan.
Banyak
penelitian masih harus dilakukan, namun potensi hidrogen sebagai bahan bakar
alternatif jelas tidak bisa diremehkan.
4.
Biodiesel
Sumber
lain terbarukan adalah biodiesel yang dibuat dengan mengolah dan mengekstrak
energi dari berbagai macam tanaman dan sayuran.
Sumber
untuk biodiesel amat melimpah sekaligus merupakan bahan bakar yang ramah
lingkungan dengan emisi rendah.
Satu-satunya
hambatan adalah peralatan yang dapat mengekstrak sejumlah besar energi biomassa
dari berbagai sumber.
5. Gas Alam
Gas
alam merupakan bahan bakar yang bersih dan juga tersedia dalam jumlah besar.
Gas
alam diperoleh langsung dari alam atau dari hasil sampingan pengeboran minyak
bumi.
Gas
alam dikenal memiliki emisi buang lebih rendah dibanding bensin atau solar
sehingga lebih ramah lingkungan.
Fakta
juga menunjukkan gas alam mengeluarkan emisi karbon monoksidan 90% lebih rendah
dibandingkan bensin atau solar.
6. E85
E85
adalah jenis bahan bakar yang bisa digunakan sebagai alternatif bagi bensin.
E85 adalah campuran etanol 85 persen dan 15 persen bensin.
Kelemahannya,
E85 kurang efisien dibandingkan dengan bensin. Dibutuhkan dua kali E85 lebih
banyak dibanding bensin untuk menempuh jarak yang sama.[]
Hal
ini akan memicu dilema apakah tanaman pangan tertentu (jagung, kedelai) lebih
diprioritaskan untuk dikonsumsi atau diolah menjadi biodiesel.
Permintaan
yang semakin meningkat dikhawatirkan akan meningkatkan harga berbagai hasil
pertanian yang menjadi bahan baku biodiesel.
Pembukaan
lahan baru untuk mengatasi masalah ini bisa memicu masalah baru akibat
pembukaan hutan serta menurunnya kualitas tanah akibat penanaman berlebihan
(over farming)
Biodiesel
merupakan bahan bakar yang berasal dari sumber terbarukan dengan sedikit emisi.
Bahan
bakar ini umumnya terbuat dari minyak nabati, minyak goreng daur ulang, dan
lemak hewan.
Biodiesel
dapat digunakan pada mesin diesel sebagai pengganti solar yang berasal dari
minyak bumi.
Bahan
bakar alternatif ini bisa digunakan dalam bentuk murni yang disebut B100, atau
dapat pula dicampur dengan solar pada rasio berapapun.
B20
adalah salah atau campuran paling umum yang terdiri dari campuran 20% biodiesel
dan 80% solar.
Fakta
dan Informasi tentang Biodiesel
Berikut
adalah fakta dan informasi menarik tentang biodiesel
1.
Biodiesel tidak mengandung minyak bumi dan dapat dicampur dengan solar dalam
rasio berapapun.
2.
Bahan bakar ini mudah digunakan, tidak beracun, bebas sulfur dan senyawa
aromatik, serta bisa diuraikan oleh lingkungan.
3.
Terbukti tidak memiliki efek buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
4.
Studi menunjukkan bahwa emisi karbon dioksida biodiesel 78,5% lebih rendah
dibandingkan solar.
5.
Biodiesel merupakan sumber energi terbarukan sehingga bahan bakunya selalu
tersedia dan tidak ada kekhawatiran suatu saat nanti akan habis seperti minyak
bumi.
6.
Bahan bakar ini membantu mesin mulai (start) lebih cepat dan meningkatkan
kelancaran mesin. Hal ini pada gilirannya akan mengurangi emisi yang
dikeluarkan.
7.
Jika mencemari perairan, seperti solar, biodiesel tetap akan membahayakan
ekosistem air karena sifatnya sebagai minyak.
8.
Biodiesel tidak mudah terbakar sehingga memudahkan dan meningkatkan keamanannya
saat disimpan.
9.
Mampu mengurangi timbulnya kanker yang dipicu oleh emisi gas buang kendaraan
bermotor.
10.
Selain sebagai bahan bakar kendaraan, biodiesel juga bisa digunakan sebagai
bahan bakar untuk pemanas rumah, bahan bakar pembangkit listrik, serta sebagai pelarut.
11.
Produksi biodiesel membutuhkan energi lebih sedikit dibandingkan energi yang
dibutuhkan untuk membuat solar.
12.
Biodiesel termasuk bahan bakar alternatif yang memiliki nilai BTU tinggi.
13.
Biodiesel merupakan bahan bakar yang efisien yang memiliki 100% kandungan
sulfur dioksida lebih rendah, 40 – 60% lebih sedikit partikel-partikel jelaga,
serta 10 – 15% karbon monoksida lebih rendah dibandingkan solar.
14.
Produksi biodiesel menghasilkan 96% limbah padat lebih sedikit, menggunakan air
79% lebih sedikit, serta membutuhkan 70 – 90% lebih sedikit energi dalam
produksinya dibandingkan solar.
15.
Sekitar 4 kg minyak kedelai digunakan untuk memproduksi 5 liter biodiesel.
Bahan
Bakar Diesel: 7 Perbedaan antara Biodiesel & Solar
Faktor
utama yang membedakan biodiesel dari solar terdapat pada bahan baku dan proses
pembuatannya.
Secara
lebih rinci, artikel ini akan menguraikan perbedaan antara biodiesel dengan
solar.
Proses Pembuatan Biodiesel
Biodiesel
terbuat dari minyak sayuran, minyak goreng daur ulang, dan lemak berbagai
hewan.
Prosedur
pembuatan biodiesel melibatkan proses kimia yang memisahkan gliserin dari lemak
hewan atau dari berbagai minyak sayuran seperti kedelai dan jagung.
Proses
ini membutuhkan penggunaan metanol atau etanol, serta katalis seperti natrium
hidroksida.
Setelah
gliserin berhasil dipisahkan, maka akan tertinggal substansi yang dikenal
sebagai metil ester (nama kimia untuk biodiesel).
Gliserin
sebagai produk sampingan lantas digunakan dalam pembuatan sabun dan produk
lainnya.
Di
samping itu, katalis yang digunakan juga bisa digunakan kembali (didaur ulang).
Proses
Pembuatan Solar
Solar
merupakan sumber energi tak terbarukan dan merupakan bahan bakar utama
kendaraan bermesin diesel.
Solar
diperoleh dari minyak bumi setelah melalui proses pemisahan, konversi, dan
pemurnian.
Pada
proses pemisahan, minyak mentah mengalami proses yang dikenal sebagai distilasi
fraksional.
Setelah
ini, senyawa yang berbeda dalam minyak mentah lantas dipisahkan satu sama lain
tergantung pada titik didih masing-masing.
Senyawa
yang memiliki titik didih tinggi berada dibagian bawah kolom, sementara senyawa
dengan titik didih rendah tetap berada di atas.
Dengan
cara ini, minyak mentah lantas disuling untuk menghasilkan berbagai produk
seperti gas propana, bensin, solar, dan minyak pelumas.
Karena
prosedur distilasi tidak menghasilkan cukup solar, proses konversi diperlukan
untuk memecah fraksi minyak mentah yang lebih berat untuk menghasilkan lebih
banyak solar.
Langkah
terakhir adalah pemurnian, dimana kelebihan sulfur dalam solar dihilangkan
dengan bantuan katalis dan hidrogen.
Biodiesel Vs Solar
Biodiesel
1.
Pembakaran biodiesel 75% lebih bersih daripada solar.
2.
Emisi karbon dioksida biodiesel relatif rendah (sekitar 78% lebih rendah dari solar)
sehingga tidak berkontribusi signifikan pada pemanasan global.
3.
Biodiesel memiliki sifat pelarut (pelumas) sehingga bisa turut membersihkan
bagian-bagian mesin diesel dari berbagai kotoran. Jelaga pembakaran yang
dihasilkan biodiesel juga lebih sedikit dibandingkan solar.
4.
Biodiesel membuat mesin lebih mudah distarter dan berjalan lebih mulus akibat
angka cetane yang lebih tinggi.
5.
Biodiesel menghasilkan lebih sedikit jelaga, karbon monoksida, hidrokarbon
tidak terbakar, serta sulfur dioksida.
6.
Bahan bakar ini tidak beracun dan bisa diuraikan oleh lingkungan.
7.
Biodiesel bisa digunakan untuk mengurangi efek tumpahan minyak bumi yang
mencemari perairan.
8.
Mesin diesel lebih tua, terutama yang dibuat sebelum tahun 1992, mungkin
mengalami masalah saat menggunakan biodiesel konsentrasi tinggi akibat
tersumbatnya filter bahan bakar dan kerusakan komponen karet pada mesin.
Solar
1.
Solar termasuk bahan bakar fosil yang menyumbang polusi udara dan berbagai
masalah kesehatan.
2.
Sebagai bahan bakar fosil, pembakaran solar melepaskan sejumlah besar karbon
dioksida ke atmosfer sehingga berkontribusi terhadap pemanasan global.
3.
Solar tidak memiliki sifat pelumasan pada mesin.
4.
Solar memiliki angka cetane lebih rendah dibandingkan biodiesel sehingga kurang
efisien.
5.
Solar dikenal melepaskan emisi sulfur tinggi yang sangat berbahaya bagi
lingkungan.
6.
Dibandingkan biodiesel, solar lebih mudah diperoleh di hampir semua SPBU.
7.
Solar bisa digunakan untuk mesin diesel model apapun serta keluaran tahun berarapun.
Ketahui Kualitas Bahan Bakar Diesel dengan Angka
Cetane
Angka
cetane adalah angka dari 0 sampai 100 yang menunjukkan kualitas pembakaran
relatif solar.
Angka
ini merupakan salah satu dari sejumlah faktor terukur yang menunjukkan
karakteristik keseluruhan dan kualitas solar.
Jika
semisal bahan bakar diesel terdiri dari cetane murni, maka bahan bakar ini akan
memiliki angka 100 yang berarti sangat mudah terbakar.
Umumnya,
semakin tinggi angka cetane, semakin tinggi kualitas bahan bakar solar.
Bahan
bakar diesel mengandung ratusan hidrokarbon yang berbeda, sedangkan cetane
hanya mengandung satu.
Bahan
bakar harus menyala saat dikompresi dalam silinder dan karena paling mudah
menyala di dalam ruang pembakaran mesin diesel, cetane dipilih sebagai standar
untuk menggambarkan kemudahan pembakaran relatif bahan bakar diesel.
Angka
cetane dari setiap bahan bakar diesel sebenarnya merupakan rata-rata semua
angka cetane dari berbagai hidrokarbon yang ditemukan dalam bahan bakar itu.
Sifat
mudah terbakar solar akan mempengaruhi kinerja mesin diesel.
Bahan
bakar dengan angka cetane rendah dapat menyebabkan mesin diesel berjalam lamban
dan memiliki emisi yang lebih tinggi akibat pembakaran yang tidak efisien.
Angka cetane rendah juga membuat mesin sulit dinyalakan.
Sedangkan
bahan bakar dengan angka cetane tinggi menyala lebih cepat serta melakukan
proses pembakaran yang lebih efisien, yang pada gilirannya akan meningkatkan
tenaga mesin.
Lazimnya,
mesin diesel akan mencapai pembakaran efisien saat menggunakan bahan bakar
dengan angka cetane sekitar 55.
Angka
cetane yang lebih tinggi umumnya tidak memberikan tenaga lebih, efisiensi bahan
bakar lebih, atau pengurangan emisi, meskipun di beberapa mesin diesel
berkinerja tinggi angka cetane yang direkomendasikan dapat mencapai 60.
Di
seluruh dunia, banyak negara telah menetapkan standar angka cetane minimum
untuk bahan bakar diesel yang berkisar antara 40-51.
Untuk
menentukan angka cetane, bahan bakar diuji menggunakan mesin diesel kompresi
variabel yang dirancang khusus.[]