Gas
mulia (noble gases) berasal dari kata Jerman “Edelgas” merupakan
keluarga gas monoatomik nonreaktif yang terdapat di tabel periodik
paling kanan.
Unsur yang termasuk gas mulia adalah helium, neon,
argon, kripton, xenon, radon, dan yang terbaru, ununoctium dengan nomor
atom 118.
Helium merupakan gas mulia paling umum dan membentuk sekitar 1/4 dari semua atom di alam semesta.
Argon adalah gas mulia paling umum di bumi dan berkontribusi terhadap 1% komposisi atmosfer.
Helium juga tersedia dalam jumlah yang cukup besar yang bersumber dari cadangan gas alam bawah tanah.
Dalam
industri, gas mulia digunakan sebagai atmosfer inert untuk menjalankan
proses di mana reaktivitas dengan udara menjadi kendala.
Sebagai contoh, gas argon lazim digunakan dalam bola lampu untuk memberikan atmosfer inert agar filamen tungsten dapat berpijar.
Gas mulia juga menjadi alternatif untuk hidrogen yang mudah terbakar yang digunakan untuk menciptakan atmosfer nonreaktif.
Gas mulia lain seperti neon digunakan untuk aplikasi pencahayaan (lampu) sedangkan kripton digunakan untuk laser.
Helium
dikenal sebagai gas mulia paling serbaguna dan digunakan dalam berbagai
aplikasi dari balon udara hingga pendingin superkonduktor.
Helium
memiliki titik didih terendah dari semua elemen yaitu pada 4,22 derajat
Kelvin atau hanya beberapa derajat di atas nol mutlak.
Helium cair sangat dingin dan dapat digunakan sebagai pendingin alternatif saat tidak tersedia nitrogen cair.
Gas mulia memiliki reaktivitas sangat rendah karena memiliki kulit elektron dengan valensi penuh.
Artinya,
kulit elektron terluar gas mulia memiliki elektron penuh sehingga
membuat elektronegativitasnya bisa diabaikan yang berkontribusi terhadap
kestabilannya.
Sumber http://www.amazine.co/25759/apa-itu-gas-mulia-karakteristik-kegunaan-contohnya/