lengkap dengan artefak dan harta
peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada
di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun
setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu. Saat pertama kali menemukan
ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi
emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang
kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya.
Makam
Thutankhemen/Thutankhamun yang sangat terkenal itu, pertama kali
dibuka pada tahun 1922, para jurnalis melaporkan ada prasasti di dekat
pintu makam yang Raja Tutankhemen ini yang berbunyi demikian:
“Kematian akan segera mendatangi mereka yang menyentuh makam Pharaoh”
Keliatannya
memang konyol, namun peringatan ini nampaknya terbukti benar, ketika
semua arkeolog dan para pekerja yang menyentuh makam Tutankhemen
dilaporkan meninggal secara misterius dan mengerikandalam tempo yang
tidak terlalu lama setelah peristiwa pembongkaran makam itu terjadi.
Makam King Tutankhamun di Lembah Raja-raja Luxor, Mesir
Ada
empat Raja-raja Amarna pada Dinasti ke-18 dan Tutankhamun yang ketiga.
Karena Dinasti ke-19 tidak menyukai peraturan Dinasti ke-18, maka
raja-raja Amarna dicoret dari daftar keluarga raja dan itu dilakukan
didepan umum. Monumen raja Tutankhemen di hancurkan, dan lokasi
makamnya dilupakan.Dan itu benar, keberadaan makam raja muda yang
bernasib malang tersebut benar-benar terlupakan oleh Dinasti ke-20.
Ketika kepala arsitek memulai memahat batu untuk membuat makam Ramses
VI, ia tidak tahu bahwa ia telah membiarkan puing-puing berjatuhan di
atas makam Raja Tutankhamun.
Dan semenjak itu, makam raja muda
ini benar-benar dilupakan karena ia dulu juga bukan merupakan penguasa
yang hebat, sama sekali tidak mengesankan. Namun hal ini justru membawa
keuntungan pada 3.300 tahun kemudian, mengapa?Karena makamnya
tersembunyi dan harta karunnya tetap tidak tersentuh. Dan ini
menjadikan makan Raja muda Tutankhamun merupakan satu-satunya makam
raja Mesir kuno yang di kuburkan di Lembah Raja-raja Luxor yang tidak
diacak-acak selama berabad-abad oleh para perampok.
LEGENDA KUTUKAN SANG RAJA
Selama
berabad-abad damar dan minyak yang digunakan untuk membuat mumi telah
berubah menjadi lem yang merekatkan kain linen. Untuk melepaskan kalung
itu, Carter melakukan tindakan radikal, yaitu dengan memotong-motong
mumi. Ini sangat fatal. Dalam 14 hari, 2 dari orang-orang yang terlibat
meninggal secara mendadak. Bahkan pada tahun 1929, 13 orang meninggal
karena satu sebab…. Kutukan
Lord Carvarnon meninggal pada
tanggal 6 April 1923 karena pneumonia, komplikasi akibat gigitan nyamuk
yang terinfeksi. Kemudian para jurnalis menemukan prasasti di dekat
pintu makam tentang peringatan mengenai kematian tadi. Mereka kemudian
mengatakan bahwa Kutukan Fir’aun Tutankhemen-lah yang membunuh Lord
Carvarnon . Menyusul kemudian, Lady Carnarvon, yang menyusul suaminya
ke alam baka dengan sebab kematian yang tak jelas. Di tahun yang sama,
seorang meninggal secara mendadak setelah mengunjungi makam ini dan
dianggap merupakan ulah kutukan juga. Ia adalah Pecky Callender, yang
membantu Carter memasuki makam. Kematian misterius juga dialami oleh
salah seorang pengusaha kaya yang berkunjung ke makam Tutankhemen,
George Jay Gould. Untuk tour mahalnya ini, Gould harus membayar mahal.
Malam hari setelah mengunjungi makam, ia terkena demam, dan esoknya ia
meninggal dunia.
Harta karun Raja muda ini dipamerkan di banyak
museum di seantero dunia. Ketika Arthur C Mace dari Metropolitan Museum
of Art di New York, dan George Benedite dari Museum Louvre, Paris,
ikut-ikutan meninggal dunia secara misterius setelah memamerkan harta
karun tersebut di Museum mereka!!Kembali, Kutukan Tutankhemen yang
disalahkan atas meninggalnya dua orang tersebut. Kutukan itu kembali
beraksi dan menjadi dipermasalahkan atas kematian orang-orang yang
sedikit sekali terlibat dengan ekspedisi ini. Contohnya sekertaris
pribadi Howard Carter yang bernama, Robert Bathnell ikut-ikutan
meninggal dunia secara misterius.
Tiga bulan kemudian, ayah
Bathell, Lord Westbury melompat dari lantai 7 dan tewas. Ia
meninggalkan pesan,meyalahkan kutukan Tutankhemen atas kematian
anaknya. Tidak hanya berakhir disitu, saat dalam perjalan ke makam,
kereta jenazah Lord Westbury menabrak seorang anak 8 tahun. Anak itu
tewas seketika, begitu juga dengan salah seorang pegawai British Museum
dalam bidang Egyptology. Selama tiga dekade kutukan itu tak menyerang
hingga terakhir kali tempat peristirahatan Tutankhemen diganggu. Hingga
saat ini, terhitung kurang lebih 25 orang yang telah meninggal dunia
dengan disangkut pautkan dengan kutukan Tutankhamun. Yang terakhir
kalinya menimpa seorang wisatawan Sheryl Munson di tahun 1995 silam.
Banyak
ilmuwan mulai menelaah kutukan fir’aun dari sudut pandang ilmiah.
James Randi, pemain sulap terkenal, dalam bukunya Encyclopedia of
Claims, Fraunds and Hoaxes of the Occult and Supranatural, menuliskan
nama-nama semua orang Eropa yang hadir ketika makam Tutankhamun dibuka
dan kapan mereka meninggal dunia.Pernah mendengar yang namanya tabel
aktuaria? . Tabel ini memberi nilai harapan hidup kita, didasarkan pada
dimana tempat tinggal kita, apakah merokok atau tidak,dll. Randi
memeriksa tabel aktuari yang relevan untuk semua orang yang dihubungkan
dengan makam Raja Tutankhemen, dan siapa yang meninggal berikutnya.
Ternyata,
orang-orang yang hadir dalam pembukaan makam, hidup satu tahun lebih
lama dibandingkan ramalan tabel aktuaria. Howard Carter meninggal pada
usia wajar, yaitu 66 tahun. Dr. Douglas Derry, yang membedah mumi,
meninggal pada usia lebih dari 80 tahun. Dan Alfred Lucas, ahli kimia
yang menganalisis jaringan tubuh mumi, meninggal pada usia 79 tahun.
Penelitian lain menunjukkan tidak ada pengaruh nyata pada harapan hidup
orang-orang yang terlibat pada penggalian tersebut. Para korban mungkin
tidak meyadari bahwa di dinding-dinding makam yang penuh dengan
ornamen-ornamen indah itu ternyata tersembunyi ribuan bahkan lebih
pembunuh mematikan yang telah berumur 3000 tahun lamanya!
Dinding-dinding
itu diselimuti oleh jamur cokelat kecil. Bakteri mungkin timbul dari
plester atau cat dan hidup dari kelembaban plester setelah makam
ditutup.Dan, pembunuh sebenarnya adalah bakteri mematikan yang bernama
aspergillus niger. Dalam makam yang hangat, bakteri yang menyerang
sistim pernapasan ini berkembang. Ia satu-satunya makhluk yang dapat
bertahan hidup selama 3000 tahun di makam itu. Saat Shryl Munson ,
korban terakhir yang ikut meninggal setelah berkunjung ke makam tiba
dengan ketahanan tubuh yang rapuh, maka ia adalah rumah utama bagi jamur
itu.
Spora itu terhisap dan menyerang sel yang lemah,
menghancurkannya selagi menyebar. Sheryl Munson kekurangan oksigen, 10
hari setelah masuk rumah sakit, fungsi paru-parunya berhenti. Tim
dokter berhasil menemukan jamur aspergilllus niger pada saat melakukan
biopsi paru-paru Sheryl Munson dan jamur mematikan ini ditemukan lebih
banyak lagi di dalam makam Tutankhamun, terutama di dinding
makam.Sheryl ternyata telah melakukan suatu hal yang sangat fatal bagi
hidupnya pada saat mengunjungi makam Tutankhemen. Ia menyentuh dinding
makam dan mengusap-usapkan jemari tangannya ke beberapa lukisan cat,
dimana disana telah menunggu bakteri yang sangat mematikan untuk
bermigrasi ke dalam tubuhnya.
Begitu juga dengan orang-orang
yang terlibat dalam pembongkaran makam. Bekerja dengan mumi bisa fatal,
baik bagi peneliti dan muminya. Tindakan gegabah Howard Carter yang
memotong-motong tubuh mumi berakibat sangat fatal bagi mereka yang
terlibat. Karena peneliti bisa menghisap spora dari debu
mumi.Sebaliknya, peneliti bisa memberikan bakteri atau kelembaban pada
permukaan mumi yang bisa mengakibatkan pembusukan.
Walaupun sudah
mati selama ribuan tahun, mumi hidup bersama bakteri. Beberapa tak
berbahaya, namun beberapa lagi sangat mematikan. Tidak memakai
pelindung saat bekerja dengan mumi, akan sangat rentan terinfeksi oleh
spora jamur. Dan itulah yang terjadi pada Carter dan orang-orang
disekelilingnya. Otopsi gegabah terhadap mumi Tutankhamun ternyata
melepas banyak pembunuh mengerikan yang kasat mata. Parahnya, pada saat
otopsi itu berlangsung, Carter dan rekan-rekannya tidak memakai
pelindung apapun, mereka hanya memakai pakaian sehari-hari. Jadi
mungkin terjadi persilangan kerusakan antara para peneliti dan mumi.
Namun banyak orang yang beruntung seperti Carter yang tidak terinfeksi
bakteri ini.
-http://kolom-biografi.blogspot.com/2010/11/biografi-firaun-tutankhamen-penguasa.html